Skip to content

Mengembangkan Pola Agroforestry yang Tepat untuk Dataran Tinggi Merapi – Merbabu

Bagikan artikel ini

Persoalan Tata Guna Lahan di Dataran Tinggi Merapi-Merbabu

Lahan – lahan di lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu hingga saat ini dimanfaatkan secara sangat intensif oleh masyarakat dengan melakukan budidaya tanaman sayur-sayuran dan tembakau. Hal ini menyebabkan kondisi lahan semakin kritis dengan tingkat erosi yang sangat tinggi. Namun apa daya masyarakat telah terlanjur menyandarkan perekonomian mereka dengan pola budidaya tersebut

Apakah  pola tanam yang sudah  lama dan mengakar di masyarakat ini dapat diubah? Jawaban singkatnya adalah: bisa! Namun hal ini membutuhkan beberapa syarat, yaitu:

  • Tidak beresiko secara ekonomi bagi petani
  • Perubahan tidak terjadi secara drastis
  • Dilakukan bertahap dan dalam jangka waktu panjang

Peluang Pengembangan Agrofrestry Dataran Tinggi

Pengembangan agroforestry merupakan salah satu jawaban atas degradasi lingkungan (lahan) yang ada di dataran tinggi Merapi-Merbabu. Agroforestry dikembangkan dengan mengembangkan budidaya komoditi-komoditi yang tidak bersifat musiman namun berjangka panjang, baik itu untuk menghasilkan buah, getah, daun ataupun kayu. Dalam hal ini perlu dipilih jenis-jenis yang mampu beradaptasi dengan kondisi dataran tinggi dan tanah vulkanik

Agroforestri Kawasan Gunung Merapi dan Merbabu

Kopi Arabica Sebagai Pioner

Kopi merupakan salah satu pilihan komoditi yang ramah lingkungan untuk dikembangkan di kawasan ini. Dan jenis kopi yang sesuai dengan dataran tinggi adalah jenis Kopi Arabica. Sebagian petani telah merintis tanaman ini namun belum seberapa jumlahnya. Komoditi ini mulai intensif dikembangkan sejak tahun 2010 melalui program Petani Peduli Lahan oleh Yayasan Infront. Kabar baiknya adalah sebagian petani sudah merasakan manfaat ekonomi dari budidaya kopi Arabica ini.

Saatnya Memperluas Kopi dan Memperkaya Jenis Yang Lain

Yayasan Resiliensi Lingkungan Indonesia telah dan akan melanjutkan pengembangan agroforestry di kawasan ini dengan beberapa langkah, yaitu:

  • Memperluas tanaman kopi arabica
  • Memperkenalkan jenis-jenis komoditi lain yang berjangka panjang dan  sesuai dengan karakter kawasan

Selain kopi arabica beberapa jenis yang potensial untuk dikembangkan di kawasan ini adalah alpokat dataran tinggi (varietas hass) dan juga kacang macadamia. Selain itu juga perlu ditambahkan pohon penghasil kayu seperti suren dan juga sengon. Jenis-jenis ini akan dikombinasikan dengan tumbuhan pakan ternak.

Oleh: Uyung Pramudiyanto