Email Address
info@relung.or.id
Phone Number
+62 851-7544-2708
Our Location
Sleman, Yogyakarta 55573
info@relung.or.id
+62 851-7544-2708
Sleman, Yogyakarta 55573
admin
September 7, 2024
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan laut. Sektor perikanan menjadi tulang punggung bagi banyak komunitas pesisir, terutama nelayan tradisional yang menggantungkan hidupnya pada kekayaan laut. Namun, perubahan iklim telah membawa dampak signifikan terhadap kehidupan dan kesejahteraan mereka. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana perubahan iklim memengaruhi nelayan tradisional di Indonesia, dengan menyoroti data valid untuk menggambarkan situasi yang mereka hadapi.
Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), terdapat sekitar 2,7 juta nelayan di Indonesia, dengan sebagian besar di antaranya adalah nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil dan alat tangkap sederhana. Mayoritas nelayan ini berada dalam kelompok ekonomi bawah, dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, tingkat kemiskinan di komunitas pesisir mencapai sekitar 25%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang sebesar 9,78%.
Sebagian besar nelayan tradisional tinggal di perkampungan kumuh di areal pasang surut, di mana akses terhadap air bersih seringkali minim. Mereka tinggal berhimpitan pada rumah-rumah panggung dengan sistem sanitasi yang buruk. Kondisi lingkungan ini tidak hanya memperburuk kualitas hidup, tetapi juga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit dan bencana alam, seperti banjir dan gelombang pasang.
Selain tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim, nelayan tradisional juga berhadapan dengan kondisi sosial dan ekonomi yang menantang. Mereka tinggal di lingkungan yang sering kekurangan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi yang memadai, dan fasilitas kesehatan. Hal ini memperburuk kondisi kesehatan mereka dan keluarga mereka, serta membatasi akses mereka terhadap pendidikan dan peluang ekonomi lainnya.
Pendidikan anak-anak nelayan seringkali terabaikan karena keterbatasan ekonomi keluarga, yang lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari. Tingkat putus sekolah di komunitas nelayan cenderung tinggi, yang memperpetuasi siklus kemiskinan. Akses yang terbatas terhadap fasilitas kesehatan juga menyebabkan tingginya angka penyakit yang dapat dicegah, seperti penyakit kulit dan infeksi saluran pernapasan.
Untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap nelayan tradisional, berbagai langkah perlu diambil:
Perubahan iklim telah membawa tantangan besar bagi nelayan tradisional di Indonesia, yang berjuang untuk mempertahankan mata pencaharian mereka di tengah kondisi yang semakin sulit. Dengan data yang menunjukkan penurunan tangkapan dan pendapatan, serta kerusakan habitat laut yang signifikan, jelas bahwa tindakan yang komprehensif dan terkoordinasi diperlukan untuk membantu mereka beradaptasi. Melalui upaya bersama dari pemerintah, komunitas, dan berbagai pemangku kepentingan, kita dapat membantu nelayan tradisional bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim yang terus berlangsung.
Kontributor:
Meiardhy Mujianto
“Worry often gives a small thing a big shadow.”
-Swedish proverb
Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.
Relung Indonesia Foundation
Copyright © 2023. All rights reserved.