Email Address

info@relung.or.id

Phone Number

+62 851-7544-2708

Our Location

Sleman, Yogyakarta 55573

Pembangunan Infrastruktur di Sumatera Selatan: Tinjauan Data Statistik Desa Hutan

Akses layanan dasar dan peningkatan kualitas bagi masyarakat

Pengertian Infrastruktur

Infrastruktur, sebagaimana yang dinyatakan oleh American Public Works Association (Stone, 1974 Dalam Kodoatie, R.J., 2005), merujuk pada fasilitas-fasilitas fisik yang diperlukan oleh lembaga-lembaga publik untuk menyediakan layanan seperti air, listrik, sanitasi, transportasi, dan layanan serupa. Infrastruktur merupakan sistem fisik yang mendukung kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.

Secara teknis, infrastruktur merujuk pada aset fisik yang dirancang sebagai bagian dari sistem untuk memberikan layanan publik yang penting. Sistem infrastruktur mencakup fasilitas dasar, peralatan, dan instalasi yang diperlukan untuk menjalankan sistem sosial dan ekonomi masyarakat. Infrastruktur memainkan peran penting sebagai mediator antara sistem ekonomi dan sosial, memastikan harmonisasi kehidupan yang seimbang antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan alam.

Pembangunan Infrastruktur di Desa Hutan Sumatera Selatan

Dalam konteks pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan, penting untuk melihat fakta-fakta yang tercermin dalam data statistik resmi yang dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) untuk memberikan pemahaman yang proporsional terhadap pembiayaan infrastruktur di wilayah ini.

Berikut adalah beberapa fakta statistik mengenai desa-desa hutan di Provinsi Sumatera Selatan:

  • Luas Wilayah Provinsi: 91.592,43 km²
  • Luas Kawasan Hutan: 34.087,54 km² (37,21% dari luas wilayah)
  • Jumlah Desa/Kelurahan: 3262
  • Jumlah Desa Hutan: 967 (29,64% dari total desa)
  • Lokasi Desa Hutan Menurut Fungsi Hutan: 318 kawasan konservasi, 610 Hutan Lindung
  • Status Pembangunan Desa: 155 desa hutan tertinggal, 15 desa mandiri
  • Izin Perhutanan Sosial: 71 desa hutan (data 2018)
  • Mata Pencaharian: 947 desa hutan bergantung pada sektor pertanian, dengan mayoritas di sektor perkebunan dan pertanian padi
  • Akses Layanan: 524 desa hutan masih memiliki penduduk yang tidak menggunakan listrik, 605 desa belum memiliki BTS (Base Transceiver Station)
  • Infrastruktur Kesehatan: 136 desa belum memiliki jamban, 107 desa mengalami kasus gizi buruk
  • Akses Pendidikan: 909 desa memiliki sekolah dasar, tetapi sebagian besar membutuhkan peningkatan aksesibilitas
  • Akses Transportasi: 28 desa belum dapat diakses menggunakan kendaraan roda 4, 46 desa merupakan area blank spot sinyal, 28 desa tidak memiliki akses angkutan umum

Data statistik ini memberikan gambaran mengenai tantangan dan kebutuhan infrastruktur di desa-desa hutan Sumatera Selatan. Perbaikan dan pengembangan infrastruktur di wilayah ini harus memperhitungkan keberagaman kondisi dan kebutuhan setiap desa untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan bukan hanya tentang membangun fasilitas fisik, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih adil.

Kontributor:

Meiardhy Mujianto

“Pembangunan infrastruktur adalah masalah pemerataan dan keadilan.”

-Anonim

Tags :
Akses layanan dasar dan peningkatan kualitas bagi masyarakat
Share This :

Contact Info

Newsletter

Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.

Relung Indonesia Foundation

Copyright © 2023. All rights reserved.