Gen Z dan Financial Anxiety: Kegalauan Menghadapi Masa Depan

Apa itu Kecemasan Finansial?

Kecemasan finansial adalah perasaan khawatir berlebihan terkait keuangan. Ini bisa dialami siapa saja, baik yang sedang kesulitan secara finansial maupun yang memiliki penghasilan stabil. Rasa cemas ini biasanya muncul karena ketidakpastian masa depan atau ketakutan menghadapi pengeluaran tak terduga.

Tanda-tanda kecemasan finansial meliputi:

1. Gejala fisik: Sakit kepala atau sakit perut saat melihat rekening bank.
2. Penghindaran: Membiarkan tagihan tidak dibuka selama beberapa hari.
3. Sulit mengambil keputusan: Terlalu memikirkan setiap pengeluaran, bahkan yang kecil.
4. Tidak ada keseimbangan hidup: Terus-menerus bekerja tanpa jeda demi mempertahankan kondisi keuangan.
5. Anggaran yang terlalu kaku: Kesal jika ada perubahan kecil pada rencana keuangan.
6. Terus memikirkan uang: Sulit berhenti memikirkan investasi dan pergerakan pasar.
7. Sulit tidur: Terjaga di malam hari karena khawatir tentang pengeluaran mendadak atau tabungan masa depan.

Kecemasan finansial sering kali dipicu oleh ketidakpastian, seperti takut tidak memiliki cukup uang untuk menghadapi masa depan. Faktor lain seperti ketidakstabilan pekerjaan, utang, atau kurangnya kemampuan menabung juga memperburuk kondisi ini.

Mengapa Gen Z Lebih Rentan Mengalami Kecemasan Finansial?

Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, menghadapi tantangan unik dalam hal keuangan. Mereka tumbuh di tengah situasi ekonomi yang tidak stabil, seperti krisis keuangan global pada 2008 dan perubahan pasar kerja yang terus berlanjut. Dampak dari situasi ini memengaruhi kondisi mental Gen Z, khususnya dalam hal kecemasan finansial.

Menurut survei dari Ernst & Young LLP (EY), lebih dari 50% Gen Z merasa sangat atau bahkan sangat cemas tentang masa depan keuangan mereka. Hanya sekitar 31% yang merasa aman secara finansial.

Dampak Kecemasan Finansial pada Kesehatan Mental Gen Z

Kecemasan finansial berdampak besar pada kesehatan mental, khususnya di kalangan Gen Z. Tekanan untuk menghadapi pasar kerja yang berubah, beban utang pendidikan, serta merencanakan masa depan—seperti membeli rumah atau membangun keluarga—sering kali terasa menakutkan. Tidak heran jika 46% dari mereka menyebut menghasilkan uang sebagai prioritas utama, meningkat dari 32% pada 2021.

Berikut adalah beberapa cara kecemasan finansial mempengaruhi Gen Z:

• Khawatir berlebihan: Banyak dari mereka yang terus memikirkan masa depan keuangan tanpa henti.
• Burnout: Banyaknya pekerjaan sampingan atau side hustle mencerminkan usaha mereka untuk menciptakan rasa aman secara finansial. Sekitar 56% Gen Z terlibat dalam pekerjaan lepas, dan 39% bahkan menggabungkan pekerjaan utama dengan pekerjaan sampingan.
• Masalah kesehatan mental: Stres tinggi, insomnia, dan kecemasan terkait keuangan menjadi hal umum yang mereka alami.

Cara Gen Z Menghadapi Kecemasan Finansial

Untuk mengatasi kecemasan finansial, Gen Z bisa mencoba langkah-langkah berikut:

1. Anggaran yang fleksibel: Membuat anggaran yang realistis dan tetap memberi ruang untuk pengeluaran tak terduga bisa mengurangi stres.
2. Membangun dana darurat: Menyisihkan sebagian kecil penghasilan untuk dana darurat bisa membantu mengatasi kekhawatiran akan pengeluaran yang tidak direncanakan.
3. Perbanyak literasi finansial: Memahami cara mengelola uang, menabung, dan berinvestasi dapat membuat keputusan finansial menjadi lebih mudah dan mengurangi kecemasan.
4. Minta bantuan profesional: Konsultan keuangan dapat membantu membuat perencanaan keuangan yang sesuai, sementara psikolog dapat memberikan alat untuk mengatasi kecemasan.
5. Berhenti memikirkan uang terus-menerus: Luangkan waktu untuk beristirahat dari pikiran yang terus berkutat tentang keuangan demi menjaga kesejahteraan mental.

Menghadapi Kecemasan Finansial dengan Percaya Diri

Gen Z menghadapi tekanan finansial yang besar, dan kecemasan tentang masa depan mereka sangat bisa dimengerti. Namun, kecemasan finansial bukanlah masalah individu semata—ini adalah masalah yang banyak dialami oleh generasi ini. Dengan literasi finansial yang lebih baik, strategi yang tepat, dan dukungan dari lingkungan, Gen Z dapat belajar mengelola kecemasan terkait uang dan menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.

Sumber:

1. Survei dari Ernst & Young LLP (EY)
2. Twenge, Jean M. iGen: Mengapa Anak-anak yang Super Terhubung Saat Ini Tumbuh Lebih Toleran, Kurang Bahagia, dan Sepenuhnya Tidak Siap Menghadapi Kehidupan Dewasa

Kontributor: 

Meiardhy Mujianto