Petungkriyono, Indonesia — Yayasan Resiliensi Lingkungan Indonesia, dengan dukungan dari Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) melalui program Dana Terra, telah meluncurkan inisiatif ambisius untuk pemulihan ekosistem dataran tinggi melalui sebuah proyek yang bertajuk ‘Pengembangan Agroforestry Dan Pertanian Terpadu Untuk Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup di Hulu DAS Sengkarang Jawa Tengah’. Daerah Aliran Sungai (DAS) ini berfungsi sebagai zona penyangga bagi kota-kota yang padat di sepanjang pantai utara Pulau Jawa, yang diperkirakan menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 2 juta orang. Saat ini, kondisi di wilayah ini ditandai dengan berbagai degradasi akibat deforestasi, praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Mengatasi masalah ini sangat penting untuk memulihkan kesehatan dan produktivitas tanah, melindungi ekosistem, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan melibatkan masyarakat lokal dan semua pemangku kepentingan yang relevan, kami bertekad untuk mengembangkan praktek agroforestri dan pertanian terpadu di empat desa dengan luas total 60 hektar. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kondisi DAS Sengkarang yang telah mengalami degradasi akibat praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan. Praktek agroforestri mengintegrasikan tanaman pohon, tanaman musiman, dan pemeliharaan ternak, membentuk sistem yang berkelanjutan dan mendukung kelestarian lingkungan.

Persemaian Agroforestri dan UPPO

Langkah penting lainnya adalah kerjasama dengan BUMDES untuk mengembangkan persemaian agroforestri dengan kapasitas bibit mencapai 100 ribu batang. Infrastruktur ini didesain untuk mendukung praktek agroforestri secara berkelanjutan. Selain itu, kami juga membangun tiga unit pengolahan pupuk organik (UPPO) yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani agroforestri dengan cara yang mudah, ekonomis, dan berkualitas. Pengembangan UPPO ini juga memberikan solusi bagi peternak sapi dalam mengelola limbah padat ternak mereka, sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran perairan.

Investasi Hijau dalam Pemulihan Lahan

Kami telah berkolaborasi dengan 220 petani yang tergabung dalam 4 Kelompok Tani Hutan (KTH) untuk melakukan pemulihan lahan. Dengan menanam 70 ribu batang kopi arabika dan 12 ribu batang alpukat, kami tidak hanya mengembalikan kehidupan pada lahan yang terdegradasi, tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Investasi hijau ini membawa dampak positif ganda: perlindungan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan.

Harmoni antara Manusia dan Alam

Kami yakin bahwa skema ini akan mewujudkan harmoni antara manusia dan alam. DAS Sengkarang akan terevitalisasi menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar, dan ekosistemnya akan pulih secara berkelanjutan. Investasi ini bukan hanya tentang pohon dan tanaman, tetapi juga tentang masa depan yang lebih baik bagi kita semua.

“Mari bersama-sama merawat alam, karena hanya dengan kerjasama kita dapat menciptakan perubahan yang berarti.”