Media sosial telah menjadi alat yang kuat dalam mempromosikan obyek wisata alam. Fenomena alam seperti air terjun, landskap, sungai, dan hutan menjadi subjek fotografi dan videografi amatir yang diunggah ke media sosial. Unggahan ini berfungsi sebagai media promosi yang efektif, menjembatani antara konsumen dan obyek wisata yang akan mereka kunjungi.

Banyak lokasi yang sebelumnya tidak dikenal menjadi ramai dikunjungi sebagai efek viral dari unggahan di media sosial. Fenomena ini ditangkap sebagai peluang ekonomi oleh masyarakat sekitar dengan memanfaatkan obyek tersebut sebagai obyek wisata alam. Biasanya, pengembangan obyek wisata dimulai dari tahapan pembukaan lahan parkir, pendirian warung yang menyediakan makanan dan minuman, dan kemudian diorganisir dalam bentuk kepanitiaan wisata.

Fenomena ini juga terjadi di sekitar Gunung Ungaran. Berdasarkan data kajian, setidaknya ada 9 obyek wisata di kawasan Gunung Ungaran yang sudah dikenal oleh masyarakat. Dari beberapa obyek wisata tersebut, ada 4 obyek wisata yang menggunakan wilayah hutan lindung, baik sebagian atau keseluruhan, yaitu:

1. Curug Lawe Benowo Kalisidi: Air terjun ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan segar.
2. Air Panas Nglimut: Tempat ini menawarkan pengalaman berendam di air panas alami.
3. Pos Pendakian Mawar: Ini adalah titik awal untuk pendakian Gunung Ungaran.
4. Air Terjun Semirang: Air terjun ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.

Pengembangan wisata alam di Hutan Lindung Gunung Ungaran ini tidak hanya memberikan alternatif penghidupan bagi masyarakat sekitar, tetapi juga memastikan pelestarian fungsi hutan lindung. Ini adalah contoh nyata bagaimana kita dapat hidup berdampingan dengan alam dengan cara yang saling menguntungkan. Dengan demikian, penting untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian Hutan Lindung Gunung Ungaran.

Kontributor:

Meiardhy Mujianto