Email Address

info@relung.or.id

Phone Number

+62 851-7544-2708

Our Location

Sleman, Yogyakarta 55573

Mengatasi Pengangguran Gen Z di Tengah Krisis Iklim: Peluang Karir di Pekerjaan Hijau

Pojok Pengetahuan

Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, menghadapi tantangan besar di tengah krisis iklim dan ketidakstabilan ekonomi. Di Indonesia, sekitar 9,9 juta orang dari 44,47 juta populasi Gen Z berusia 15-24 tahun mengalami situasi pengangguran atau dikenal sebagai NEET (not in employment, education, and training). Kondisi ini diperburuk oleh perubahan iklim, yang juga mempersempit peluang kerja di sektor-sektor tertentu.

 

Namun, di tengah krisis ini, muncul harapan melalui pekerjaan hijau—pekerjaan yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan berkontribusi pada pelestarian bumi. Gen Z perlu memahami bahwa pekerjaan hijau dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan pengangguran sekaligus ikut berperan dalam mengatasi krisis iklim.

Bagaimana Krisis Iklim Menyebabkan Pengangguran Gen Z?

Krisis iklim memiliki dampak signifikan terhadap tingkat pengangguran, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z. Beberapa sektor ekonomi yang rentan terhadap perubahan iklim, seperti pertanian, pariwisata, dan perikanan mengalami penurunan produktivitas karena bencana alam yang semakin sering terjadi. Misalnya, kenaikan suhu global mengganggu pola pertumbuhan tanaman, menyebabkan gagal panen dan berkurangnya pekerjaan di sektor pertanian.

 

Bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan sumber daya ekonomi, yang berdampak langsung pada berkurangnya lapangan pekerjaan di berbagai wilayah. Ketidakpastian lingkungan akibat krisis iklim membuat investasi di beberapa sektor berisiko tinggi, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru, terutama bagi mereka yang baru memasuki pasar kerja.

Kecemasan Finansial Gen Z

Selain menghadapi masalah pengangguran, Gen Z di Indonesia juga dibayangi oleh kekhawatiran akan masa depan finansial. Biaya hidup yang terus meningkat, seperti harga rumah, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari, menambah beban pikiran generasi ini. Menurut laporan Bank Dunia, pandemi COVID-19 telah memperburuk prospek pendapatan masa depan bagi generasi muda, dengan perkiraan pengurangan pendapatan tahunan sebesar US$408 hingga US$578 karena kerugian belajar dan dampak ekonomi.

Pekerjaan Hijau sebagai Solusi Pengangguran Gen Z

Pekerjaan hijau dapat menjadi jalan keluar dari dilema pengangguran dan ketidakpastian ekonomi yang dialami oleh Gen Z. Apa itu pekerjaan hijau? Ini adalah berbagai jenis pekerjaan yang mendukung keberlanjutan lingkungan, mulai dari teknologi energi terbarukan hingga konservasi alam. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, peluang karir di sektor ini terus tumbuh.

Jenis Pekerjaan Hijau yang Menjanjikan untuk Gen Z:

  1. Konsultan Keberlanjutan: Tidak harus menjadi insinyur untuk berkarier di bidang keberlanjutan. Konsultan keberlanjutan membantu perusahaan mengurangi jejak karbon mereka dan menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Jika Anda memiliki keterampilan manajemen proyek dan pemahaman bisnis, ini bisa menjadi karir yang cocok.
  1. Ilmuwan Lingkungan: Permintaan akan spesialis ilmu lingkungan diperkirakan akan tumbuh sebesar 8% dalam dekade ini. Mereka memainkan peran penting dalam memantau dan menganalisis dampak lingkungan dari aktivitas manusia, serta merumuskan solusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
  1. Pekerja Kreatif Hijau: Desainer, penulis, dan seniman yang fokus pada isu lingkungan juga memiliki peran penting dalam mengedukasi dan menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan. Konten yang mendukung keberlanjutan bisa menjadi bagian dari solusi jangka panjang terhadap krisis iklim.

Peluang Pekerjaan Hijau Menurut World Economic Forum

Menurut laporan terbaru dari World Economic Forum, industri hijau diproyeksikan menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Investasi yang terus meningkat dalam teknologi hijau dan praktik keberlanjutan mendorong terciptanya lebih banyak lapangan pekerjaan. Ini adalah peluang besar bagi Gen Z di Indonesia untuk memanfaatkan pasar kerja yang sedang berkembang di bidang ini.

Mengapa Gen Z Harus Mengambil Peluang Ini?

Gen Z tidak hanya dihadapkan pada tantangan krisis iklim, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk ikut ambil bagian dalam upaya global melawan perubahan iklim. Pekerjaan hijau memberikan peluang yang tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga membantu menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

 

Dengan keterampilan yang tepat dan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, Gen Z dapat memanfaatkan peluang di sektor pekerjaan hijau sebagai jalan keluar dari pengangguran sekaligus berperan dalam melindungi bumi.

 

Gen Z di Indonesia menghadapi tantangan pengangguran dan krisis iklim secara bersamaan, tetapi pekerjaan hijau menawarkan solusi yang nyata. Dengan terus meningkatnya permintaan untuk tenaga kerja di bidang keberlanjutan, Gen Z memiliki peluang besar untuk mengatasi masalah ekonomi dan sekaligus melawan dampak perubahan iklim. Masa depan mungkin penuh tantangan, tetapi dengan keterampilan yang tepat, Gen Z bisa menjadi agen perubahan.

Sumber:

  1. Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)
  2. Bank Dunia
  3. Indonesia Gen Z Report 2022: Understanding and Uncovering the Behaviour, Challenges, and Opportunities
  4. World Economic Forum

 

Kontributor:

Meiardhy Mujianto

“Worry often gives a small thing a big shadow.”

-Swedish proverb

Tags :
Pojok Pengetahuan
Share This :

Contact Info

Newsletter

Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.

Relung Indonesia Foundation

Copyright © 2023. All rights reserved.