Inisiatif Konservasi Pesisir dan Mangrove

Ekosistem pesisir dan mangrove merupakan ekosistem yang penting untuk dijaga  dan dikelola secara lestari. Kondisi pesisir dan mangrove akan sangat mempengaruhi kondisi dan kualitas ekosistem laut. Mangrove melindungi laut dari resiko sedimentasi (pelumpuran) yang berliebihan  pada zona perairan dangkal yang produktif. Mangrove juga penting untuk melindungi darat dari resiko abrasi dan intrusi air laut.

Pantai dan sungai yang tercemar dan vegetasi di sekitarnya  yang terus berkurang akan merugikan manusia itu sendiri pada akhirnya, karena kualitas lingkungan sungai dan pantai akan sangat menentukan kondisi ekosistem dan kehidupan biota laut.  Para aktivis RELUNG Indonesia  sejak tahun 2004 mempunyai perhatian dan aksi nyata terhadap kondisi ekosistem perairan ini terutama dalam hal revegetasi pantai dan juga mengembangkan mangrove pada ekosistem estuari di sepanjang pesisir selatan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hal ini diwujudkan dalam penanaman mangrove pada kawasan muara-muara sungai seperti Muara Sungai Opak, Muara Sungai Bogowonto, ekosistem bakcswamp antara S. Bogowonto (Kulon Progo) dan S. Jali (Purworejo) sepanjang kurang lebih 12 km. Program ini diawali oleh sebuah riset penanaman Avicennia Sp.  di Muara Sungai Opak, Kabupaten Bantul. Karena terbukti bagus kemudian pada tahun 2006 hingga 2008 dilakukan penanaman intensif pada lokasi yang lebih luas hingga Jawa Tengah atas dukungan program dari Toyota Eco-grant. Paling tidak inisiatif ini menghasilkan  tegakan mangrove dan hutan pantai (beach forest) seluas 500 ha setelah berjalan 10 tahun.

Dalam mengembangkan program ini ini Yayasan RELUNG juga mendorong berbagai pihak seperti organisasi pemuda, instansi pemerintah daerah, pemerintah desa, pihak swasta perguruan tinggi dan komunitas untuk bersama-sama peduli terhadap kelestarian ekosistem pantai. Sehingga paska 2010 banyak sekali pihak yang berpartisipasi dalam program ini. Sejak tahun 2015 hingga saat ini masyarakat sekitar sudah dapat memanfaatkan hasil dari penanaman mangrove ini sebagai atraksi dan obyek wisata alam.

Kontributor:

Akhmad Arief Fahmi