Email Address
info@relung.or.id
Phone Number
+62 851-7544-2708
Our Location
Sleman, Yogyakarta 55573
info@relung.or.id
+62 851-7544-2708
Sleman, Yogyakarta 55573
admin
Februari 27, 2024
Kawasan Sungsang, sebuah pemukiman nelayan yang menjulang di muara Sungai Musi, menggambarkan kehidupan yang erat terkait dengan air. Terletak di sebelah barat muara sungai, kawasan ini terdiri dari lima desa, yaitu Marga Sungsang, Sungsang I, Sungsang II, Sungsang III, dan Sungsang IV, dengan total penduduk mencapai 23.758 jiwa pada tahun 2017 menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
Warga Sungsang, atau yang sering disebut sebagai ‘Wong Laut’, hidup bergantung pada laut dan sungai. Aktivitas utama mereka adalah menangkap ikan, udang, kerang, cumi, dan kepiting, yang sebagian besar dijual kepada pengepul lokal maupun di wilayah lain seperti Bangka, Lampung, Palembang, Jawa, bahkan hingga ke Cina.
Pemukiman ini unik karena dibangun di atas dataran pasang surut, dengan rumah-rumah terbuat dari kayu dan berarsitektur panggung. Jembatan-jembatan kayu menghubungkan rumah-rumah yang berjejer, menciptakan komunitas yang padat di atas permukaan air. Bahkan, karena keterbatasan lahan, satu rumah bisa didiami oleh dua hingga tiga keluarga.
Kondisi geografis Sungsang yang dikelilingi oleh sungai dan laut juga menciptakan ekosistem mangrove dan tanaman nipah yang dominan. Vegetasi ini menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat, baik sebagai tempat penangkapan ikan maupun sebagai perlindungan dari abrasi pantai.
Namun, kehidupan nelayan di Sungsang tidak luput dari tantangan. Meskipun mata pencaharian utama mereka berasal dari hasil laut, namun adanya degradasi lingkungan dan peningkatan aktivitas ekonomi di sekitar kawasan tersebut mengancam keberlanjutan sumber daya alam.
Pemerintah daerah, bersama dengan LSM dan komunitas lokal, berperan penting dalam upaya pelestarian lingkungan dan kesejahteraan nelayan. Program-program perlindungan mangrove, pengelolaan sumber daya perikanan, dan pengembangan ekonomi lokal menjadi fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sungsang.
Melalui kearifan lokal dan kolaborasi antarstakeholder, kawasan Sungsang dapat terus menjadi contoh kehidupan harmonis antara manusia dan alam. Dengan upaya yang berkelanjutan, diharapkan keberlangsungan sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat nelayan dapat terjaga untuk generasi mendatang.
Kontributor:
Meiardhy Mujianto
“Perahu layar dibuat bukan untuk diikat di pantai, tapi untuk mengarungi ganasnya ombak di tengah lautan.”
-Anonim
Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.
Relung Indonesia Foundation
Copyright © 2023. All rights reserved.