Email Address
info@relung.or.id
Phone Number
+62 851-7544-2708
Our Location
Sleman, Yogyakarta 55573
info@relung.or.id
+62 851-7544-2708
Sleman, Yogyakarta 55573
admin
Mei 22, 2024
Perubahan iklim telah menjadi perhatian global termasuk bagi Indonesia. Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia kembali mensosialisasikan langkah kerja Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di tingkat subnasional, khususnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin (20/5). Kegiatan ini adalah salah satu rangkaian untuk mendukung Indonesia Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050. Yayasan Relung Indonesia, sebagai salah satu NGO yang bergerak di bidang lingkungan dan kehutanan, turut diundang dalam acara sosialisasi ini.
Program FOLU Net Sink 2030 bertujuan untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan target mencapai -140 juta ton CO2 pada tahun 2030. Program ini berfokus pada sektor kehutanan dan penggunaan lahan dengan empat strategi utama:
Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Novia Widyaningtyas, menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin mendesak. “Indonesia telah menyatakan komitmennya kepada dunia internasional untuk mengendalikan perubahan iklim sejak Paris Agreement, dan melalui program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, kita berupaya mencapai tingkat emisi GRK -140 juta ton CO2e pada tahun 2030,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Program FOLU Net Sink 2030 disusun dengan memperhatikan karakteristik wilayah masing-masing. Untuk wilayah Jawa, program disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampung air serta luasan lahan kritis. D.I. Yogyakarta, dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan minimnya tutupan hutan, menjadi fokus utama dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
KLHK bekerja sama dengan berbagai universitas seperti UGM, IPB, Universitas Brawijaya, dan ITB untuk menyusun rencana operasional yang detail dan efektif. Ada tujuh Rencana Operasional (RO) di Region Jawa serta enam RO yang dapat diterapkan di DIY, antara lain RO1 pencegahan laju deforestasi pada lahan mineral, RO4 Pembangunan Hutan Tanaman, RO7 Peningkatan Cadangan Karbon dengan Rotasi, RO8 Peningkatan Cadangan Karbon Non Rotasi, RO11 Perlindungan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan RO12 Pengelolaan Mangrove.
Dukungan internasional untuk implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 terus mengalir, terutama terkait pendanaan. Hal ini menunjukkan keseriusan dunia dalam menangani isu perubahan iklim serta potensi Indonesia untuk berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim global.
Sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil yang diundang dalam sosialisasi ini, Yayasan Relung Indonesia memiliki kesempatan untuk melihat lebih dekat tantangan dan peluang yang ada di daerah. Melalui acara ini, diharapkan Yayasan Relung Indonesia dapat memahami lebih jauh permasalahan yang dihadapi saat ini dan merencanakan kontribusi yang bisa diberikan ke depannya dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Program FOLU Net Sink 2030 merupakan langkah konkret Indonesia dalam upaya mengendalikan perubahan iklim. Melalui kerjasama berbagai pihak dan dukungan internasional, Indonesia berupaya mencapai target penurunan emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2 pada tahun 2030. Kehadiran Yayasan Relung Indonesia dalam acara ini menjadi bagian penting dalam kolaborasi multi-pihak untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kehutanan.
Kontributor:
Eka B. Panuntun
“Kita adalah generasi pertama yang merasakan dampak perubahan iklim dan generasi terakhir yang dapat melakukan sesuatu untuk mengatasinya.”
-Barack Obama, Mantan Presiden AS
Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.
Relung Indonesia Foundation
Copyright © 2023. All rights reserved.