Email Address

info@relung.or.id

Phone Number

+62 851-7544-2708

Our Location

Sleman, Yogyakarta 55573

Mengenal Metana: Gas yang Membakar Perubahan

Gerakan Iklim,Pojok Pengetahuan

Metana, sebuah gas yang mungkin belum banyak kita dengar, memiliki peran yang sangat penting dalam perubahan iklim. Metana (CH4) merupakan gas rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan proses alami. Sumber utama metana meliputi pertanian, pembakaran biomassa, pengelolaan limbah, dan produksi bahan bakar fosil. Dalam sektor pertanian, hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba menghasilkan metana melalui proses fermentasi di saluran pencernaan mereka, sementara sawah padi mengeluarkan metana karena kondisi genangan air yang ideal bagi mikroba penghasil metana. Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan organik selama kebakaran hutan, savana, dan limbah pertanian juga menghasilkan metana. Selain itu, pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah menghasilkan metana melalui proses anaerobik (tanpa oksigen). Proses ekstraksi dan transportasi minyak serta gas bumi dapat menyebabkan kebocoran metana yang signifikan.

 

Metana adalah salah satu gas rumah kaca yang paling kuat, dengan potensi pemanasan yang jauh lebih besar daripada karbon dioksida (CO2). Dalam skala 100 tahun, satu ton metana menyebabkan pemanasan sekitar 28 kali lebih besar dibandingkan satu ton CO2. Meskipun jumlah emisi metana relatif kecil jika dilihat dari massa, gas ini telah menyumbang sekitar seperempat dari pemanasan radiatif sejak tahun 1750. Metana adalah gas rumah kaca yang bersifat “singkat” namun intens, dengan rata-rata “umur” di atmosfer sekitar 12 tahun, berbeda dengan CO2 yang dapat bertahan di atmosfer selama berabad-abad atau bahkan ribuan tahun. Setelah dilepaskan ke atmosfer, metana dihilangkan dengan cepat melalui reaksi kimia, sehingga konsentrasinya dapat berkurang lebih cepat dibandingkan dengan CO2.

 

Mengurangi emisi metana dapat memberikan dampak yang signifikan dalam jangka pendek terhadap penurunan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi inovasi pertanian dengan menerapkan teknologi dan praktik yang lebih efisien, seperti pengelolaan pakan ternak yang lebih baik dan penggunaan varietas padi yang menghasilkan metana lebih sedikit. Selain itu, metode pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan, seperti komposting dan daur ulang limbah organik, dapat mengurangi emisi metana dari tempat pembuangan sampah. Industri energi juga perlu memperbaiki infrastruktur dan teknologi untuk mencegah kebocoran metana selama proses ekstraksi dan transportasi bahan bakar fosil. Generasi muda memiliki peran penting dalam mengadvokasi solusi berkelanjutan dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi bumi kita. Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengurangi emisi metana, kita dapat bersama-sama mendorong perubahan yang diperlukan.

 

Metana mungkin merupakan gas yang kurang dikenal dibandingkan dengan karbon dioksida, tetapi dampaknya terhadap perubahan iklim sangat nyata dan signifikan. Dengan tindakan kolektif dan inovasi berkelanjutan, kita dapat mengurangi emisi metana dan membantu mengatasi krisis iklim. Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau. Setiap langkah kecil yang kita ambil bisa membawa perubahan besar.

Sumber:

  1. https://www.iea.org/reports/global-methane-tracker-2024
  2. NASA Climate Change: Vital Signs of the Planet
  3. Greenhouse gas emissions – Our World in Data

 

Kontributor:

Meiardhy Mujianto

“Metana, gas tak terlihat namun memiliki dampak yang nyata. Dengan menguranginya, kita menjaga bumi tetap hijau dan melindungi generasi masa depan.”

-Anonim

Tags :
Gerakan Iklim,Pojok Pengetahuan
Share This :

Contact Info

Newsletter

Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.

Relung Indonesia Foundation

Copyright © 2023. All rights reserved.