Email Address
info@relung.or.id
Phone Number
+62 851-7544-2708
Our Location
Sleman, Yogyakarta 55573
info@relung.or.id
+62 851-7544-2708
Sleman, Yogyakarta 55573
admin
Juli 10, 2024
Perubahan iklim telah menjadi ancaman global yang tidak bisa diabaikan, terutama bagi sektor pertanian di Indonesia. Pertanian adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang secara signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyediakan lapangan kerja bagi jutaan orang. Namun, sektor ini berada di bawah ancaman serius dari perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, dan frekuensi bencana alam yang lebih tinggi.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi ketahanan sektor pertanian terhadap perubahan ini adalah struktur usia dan tingkat pendidikan petani. Dalam konteks ini, struktur usia dan tingkat pendidikan petani menjadi faktor kunci dalam menentukan kesiapan mereka menghadapi dampak perubahan iklim. Artikel ini akan mengeksplorasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh petani Indonesia, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan ketahanan mereka terhadap perubahan iklim dalam kaitannya dengan struktur usia dan tingkat pendidikan yang ada.
Menurut data dari Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), berikut adalah distribusi usia petani di Indonesia:
Â
Berdasarkan data diatas, mayoritas petani di Indonesia adalah individu yang berusia lanjut. Lebih dari separuh petani berusia di atas 55 tahun, sementara hanya sebagian kecil yang berusia di bawah 25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani merupakan generasi yang memiliki pengalaman luas dalam pertanian tradisional.
Namun, struktur usia yang cenderung tua ini menciptakan tantangan dalam hal adaptasi terhadap perubahan iklim. Petani yang lebih tua mungkin mengalami kesulitan dalam mengadopsi teknologi baru dan strategi pertanian yang berkelanjutan.
Sementara itu, tingkat pendidikan petani juga memainkan peran penting dalam kesiapan mereka menghadapi perubahan iklim. Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan bahwa sebagian besar petani hanya memiliki pendidikan dasar atau menengah pertama. Hanya sekitar 5% petani yang memiliki pendidikan tinggi. Berikut adalah tingkat pendidikan petani:
Â
Meskipun begitu, tingkat pendidikan yang rendah tidak selalu menjadi hambatan. Petani dengan tingkat pendidikan yang rendah sering kali memiliki pengetahuan lokal yang luas tentang lingkungan dan praktik pertanian tradisional yang dapat menjadi aset berharga dalam menghadapi perubahan iklim.
Untuk meningkatkan kesiapan petani Indonesia menghadapi perubahan iklim, langkah-langkah berikut dapat dipertimbangkan:
Perubahan iklim adalah tantangan yang kompleks bagi sektor pertanian Indonesia. Struktur usia dan tingkat pendidikan petani memainkan peran kunci dalam menentukan kesiapan mereka menghadapi tantangan ini. Dengan strategi yang tepat, petani Indonesia dapat mengubah tantangan perubahan iklim menjadi peluang untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan.
Kontributor:
Meiardhy Mujianto
“Perubahan iklim bukan hanya masalah cuaca, tapi juga kesejahteraan petani yang bergantung pada tanah mereka.”
-Unknown
Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.
Relung Indonesia Foundation
Copyright © 2023. All rights reserved.