admin
Oktober 22, 2024
Relung Indonesia Foundation sukses memfasilitasi dan menyelenggarakan pelatihan “Capacity Building Digital Storytelling” dengan menghadirkan narasumber dari Tim Mojok.Co pada 08 hingga 10 oktober 2024 di Petungkriyono. Pelatihan ini diikuti oleh pemuda lokal petungkriyono yang memiliki potensi besar dalam mengambangkan konten digital. Mereka diharapkan bisa memperkenalkan Petungkriyono kepada dunia melalui platform digital seperti Instagram, TikTok, Facebook dan YouTube. Dengan potensi pariwisata alam yang memikat, serta keanekaragaman hayati yang luar biasa, Petungkriyono memang layak dipromosikan sebagai destinasi wisata unggulan. Pelatihan ini juga diikuti oleh staf lembaga untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menyampaikan praktik-praktik baik yang ada di lapangan.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Yudistira Soeherman, Direktur Relung Indonesia. Beliau menekankan betapa pentingnya peran internet dalam kehidupan pemuda zaman sekarang. “Generasi muda di Petungkriyono memiliki akses internet yang memadai. Dengan kemampuan storytelling yang baik, mereka bisa memanfaatkan teknologi ini untuk menceritakan keindahan alam dan budaya daerah mereka,” ucap Yudistira. Harapannya, pelatihan ini mampu menggerakkan kreativitas para pemuda Petungkriyono, mengubah cerita-cerita lokal menjadi konten digital yang tidak hanya menarik tetapi juga berdampak luas.
Dalam sesi pelatihan yang dipimpin oleh Agung Purwandono dari Mojok.Co, para peserta diajak mengenali tantangan yang kerap mereka hadapi di dunia digital. Tantangan seperti rasa kurang percaya diri, algoritma media sosial yang sulit dipahami, hingga sulitnya mendapatkan perhatian audiens, menjadi bahan diskusi utama. Agung berbagi tips mengenai cara-cara bercerita yang tidak hanya menarik tetapi juga mampu mengundang imajinasi audiens. Cerita-cerita sederhana, seperti pengalaman lucu atau kritik terhadap fasilitas publik, bisa menjadi konten yang menghibur dan informatif jika dikemas dengan baik.
Tidak hanya itu, Purnawan Setya Adi juga menyoroti pentingnya visual dalam konten digital. Ia menjelaskan bagaimana era digital saat ini sangat mengutamakan visualisasi, baik dalam bentuk foto maupun video. Pemuda Petungkriyono didorong untuk mengoptimalkan kekuatan visual ini, dengan potensi alam dan budaya yang melimpah sebagai latar belakang konten. Dari fotografi hingga video pendek, semua dapat menjadi media efektif untuk mempromosikan Petungkriyono sebagai destinasi wisata unggulan.
Dalam sesi yang dipimpin oleh Muhammad Shiddiq, peserta diperkenalkan pada prinsip-prinsip desain visual yang efektif. Shiddiq menjelaskan bahwa konten digital yang sukses tidak hanya sekadar menarik, tetapi juga harus memiliki desain yang harmonis. Prinsip seperti balance, unity, emphasis, dan repetition menjadi dasar penting dalam menciptakan konten visual yang mampu menyampaikan pesan secara efektif. “Desain yang baik adalah yang bisa menarik perhatian, tetapi tetap seimbang dan memudahkan audiens untuk fokus pada pesan utama,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya memahami target audience, agar konten yang dibuat sesuai dengan tren dan preferensi mereka.
Tidak hanya teori, peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang telah mereka dapatkan. Mereka dibagi ke dalam kelompok untuk membuat konten visual yang menonjolkan keindahan alam Petungkriyono. Setiap kelompok mempresentasikan ide-ide mereka, dari video promosi air terjun Curug Bajing hingga dokumentasi flora dan fauna yang ada di Curug Bajing. Pengalaman ini membantu para peserta untuk lebih siap menghadapi dunia digital dengan karya-karya yang nyata.
Aspek etika juga menjadi topik penting di pelatihan ini. Agung Purwandono mengingatkan peserta bahwa dalam dunia digital, ada norma dan aturan yang harus dipatuhi, seperti UU ITE. Hal ini penting untuk menghindari pelanggaran norma dan hukum yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Etika dalam storytelling, menurut Agung, harus selalu menjadi prioritas, baik dalam menciptakan konten maupun berinteraksi dengan audiens.
Kerja sama dengan Mojok.co juga memberi warna tersendiri dalam pelatihan ini. Sebagai platform media yang dikenal dengan gaya bercerita ringan namun penuh makna, Mojok.co berbagi wawasan tentang bagaimana cerita sederhana bisa disampaikan dengan cara yang menarik. Ini memberikan inspirasi bagi peserta tentang bagaimana mereka bisa menceritakan kisah lokal Petungkriyono dengan pendekatan yang segar dan kreatif.
Di penghujung acara, yakni hari terakhir pelatihan para peserta diajak untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebagai panduan untuk mengimplementasikan keterampilan yang telah mereka pelajari. Relung Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung para pemuda ini, baik dalam aspek teknis maupun dalam menciptakan ekosistem digital yang kuat di Petungkriyono. RTL ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi mereka dalam mempromosikan pariwisata, meningkatkan ekonomi lokal, dan menjaga keanekaragaman hayati melalui konten digital yang berkualitas.
Pelatihan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan. Dengan bekal keterampilan yang lebih matang, pemuda Petungkriyono kini siap menjadi duta digital bagi daerah mereka. Dukungan dari Relung Indonesia dan Mojok.co sebagai mitra strategis memberikan peluang bagi mereka untuk terus berkembang dan mengembangkan konten yang kreatif, otentik, dan menginspirasi.
Kontributor:
Shella
“Worry often gives a small thing a big shadow.”
-Swedish proverb
Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.
Relung Indonesia Foundation
Copyright © 2023. All rights reserved.