
Email Address
info@relung.or.id
Phone Number
+62 851-7544-2708
Our Location
Sleman, Yogyakarta 55573
info@relung.or.id
+62 851-7544-2708
Sleman, Yogyakarta 55573
admin
Mei 19, 2025
Wanatani adalah sistem pertanian yang mengintegrasikan pohon-pohon kehutanan dengan tanaman pangan dan kadang-kadang ternak dalam satu kesatuan lahan. Sistem ini menggabungkan fungsi ekologis dan ekonomis, menjadikannya sebagai salah satu bentuk agroforestri yang paling relevan dalam konteks perubahan iklim dan ketahanan pangan saat ini.
Kata “wanatani” berasal dari dua kata dalam Bahasa Indonesia: “wana” yang berarti hutan, dan “tani” yang berarti pertanian. Dengan demikian, secara harfiah wanatani berarti pertanian berbasis kehutanan atau pertanian yang memanfaatkan fungsi hutan.
Pohon-pohon dalam sistem wanatani berperan penting dalam menyerap karbon, mengurangi erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan meningkatkan cadangan air tanah. Hal ini menjadikan wanatani sebagai solusi adaptasi terhadap krisis iklim.
Melalui diversifikasi hasil—mulai dari buah, kayu, getah, hingga produk ternak—petani tidak hanya bergantung pada satu jenis komoditas. Ini menciptakan stabilitas ekonomi dan perlindungan terhadap fluktuasi pasar maupun risiko gagal panen.
Sistem wanatani memungkinkan keluarga petani untuk memproduksi pangan sendiri, memperkuat ketahanan pangan rumah tangga. Selain itu, sistem ini membuka ruang partisipasi perempuan dan anak muda dalam praktik pertanian yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kombinasi antara pohon kehutanan dengan tanaman pangan atau hortikultura. Contoh: penanaman jati atau mahoni bersama dengan jagung, singkong, atau sayuran.
Integrasi antara pohon dan ternak. Pohon menyediakan pakan alami, naungan, dan perlindungan mikroklimat bagi ternak.
Gabungan lengkap antara pohon, tanaman pangan, dan peternakan. Sistem ini paling kompleks tetapi juga paling produktif secara ekologis dan ekonomis.
Sistem wanatani berbasis perairan, umumnya menggabungkan hutan mangrove dengan tambak ikan atau udang, yang banyak ditemukan di wilayah pesisir.
Di berbagai daerah Indonesia, wanatani telah lama menjadi bagian dari kearifan lokal. Beberapa contohnya adalah:
Talun (Jawa Barat): Lahan hutan rakyat yang digunakan secara berkelanjutan dengan rotasi tanaman keras dan semusim.
Repong Damar (Lampung Barat): Kombinasi antara damar, kopi, dan rempah yang dikelola secara turun-temurun oleh masyarakat adat.
Parak (Sumatera Barat): Sistem kebun campuran yang ditanami tanaman buah, rempah, dan tanaman keras lainnya.
Sistem-sistem ini menjadi bukti bahwa konsep wanatani bukanlah hal baru, melainkan warisan yang kini semakin relevan.
Meskipun potensinya besar, wanatani masih menghadapi tantangan seperti:
Minimnya pengetahuan teknis dan pelatihan kepada petani
Akses terbatas terhadap bibit pohon unggul
Kurangnya regulasi dan insentif dari pemerintah
Ketidakpastian pasar terhadap produk hasil agroforestri
Mengatasi hambatan-hambatan ini membutuhkan sinergi lintas sektor: pemerintah, lembaga riset, LSM, sektor swasta, dan masyarakat lokal.
Dalam dunia yang makin terdampak oleh perubahan iklim, degradasi lahan, dan ancaman krisis pangan, wanatani adalah pendekatan berkelanjutan yang memadukan fungsi konservasi dan produksi. Sistem ini memungkinkan pertanian yang lebih tangguh, adil, dan ramah lingkungan, sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai lokal dalam pengelolaan alam.
Dengan menerapkan wanatani, Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi emisi karbon, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga warisan ekologi untuk generasi mendatang.
Wanatani bukan sekadar sistem pertanian. Ia adalah filosofi hidup yang mengajarkan harmoni, kesabaran, dan keberlanjutan. Ia menanamkan harapan bahwa hutan dan ladang dapat tumbuh bersama, tanpa saling meniadakan. Melalui pendekatan ini, kita tidak hanya memanen hasil bumi, tapi juga menanam masa depan.
Ingin tahu lebih banyak tentang praktik wanatani dan bagaimana menerapkannya? Bagikan artikel ini dan sebarkan semangat pertanian yang bersahabat dengan alam.
“Dynamic Harmony between Human and Nature.”
-Relung Indonesia
Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.
Relung Indonesia Foundation
Copyright © 2023. All rights reserved.