Email Address

info@relung.or.id

Phone Number

+62 851-7544-2708

Our Location

Sleman, Yogyakarta 55573

Memajukan Tradisi: Inovasi Minyak Balur Karo Menuju Bisnis Berkelanjutan

Sustainable Biodiversity-Based Business

Minyak Balur Karo, atau yang juga dikenal sebagai Minyak Karo Laucih, adalah minyak urut tradisional yang berasal dari Karo, Sumatera Utara. Minyak ini dibuat dari berbagai dedaunan, akar-akaran, dan rempah-rempah, yang meliputi 11 jenis rempah dan daun, 7 jenis akar bambu, serta 7 jenis akar rotan. Secara tradisional, minyak ini digunakan untuk menyembuhkan keseleo, rematik, sakit pinggang, masuk angin, bengkak, dan pegal linu, serta memiliki manfaat untuk menghaluskan kulit karena mengandung minyak kelapa asli.

Yayasan Resiliensi Lingkungan Indonesia, dengan dukungan dari Asean Centre for Biodiversity (ACB), berkolaborasi dengan Kelompok Perempuan Desa Telagah di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Desa ini, sebagai desa penyangga Taman Nasional Gunung Leuser, menjadi fokus inisiatif Sustainable Biodiversity-Based Business. Model bisnis ini dikembangkan dan dijalankan oleh komunitas lokal, terutama mereka yang tinggal di sekitar kawasan hutan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan dengan meningkatkan nilai tambah produk melalui inovasi dan diversifikasi, serta untuk mengurangi tekanan terhadap populasi alam dan mempromosikan keseimbangan ekologis. Selain itu, inisiatif ini juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal melalui peningkatan kapasitas dan partisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Dalam konteks pengembangan Minyak Balur Karo, inisiatif ini mendorong inovasi produk dengan menambahkan aroma terapi dan minyak esensial untuk meningkatkan daya tarik aroma bagi konsumen, serta pengemasan yang lebih menarik dan higienis. Dengan memperhatikan aspek kualitas, pengemasan, dan pemasaran, Minyak Balur Karo memiliki potensi untuk menjadi produk yang diminati secara luas dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya memberikan kontribusi pada ekonomi lokal, pengembangan tradisi masyarakat, dan penghargaan, tetapi juga mendukung konservasi keanekaragaman hayati melalui pendekatan bisnis berbasis keanekaragaman hayati yang berkelanjutan.

Kontributor:

Meiardhy Mujianto

“Orang yang tidak mengetahui sejarah, asal usul, dan budaya masa lalunya seperti pohon tanpa akar.”

-Marcus Garvey

Tags :
Sustainable Biodiversity-Based Business
Share This :

Contact Info

Newsletter

Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.

Relung Indonesia Foundation

Copyright © 2023. All rights reserved.