Email Address

info@relung.or.id

Phone Number

+62 851-7544-2708

Our Location

Sleman, Yogyakarta 55573

Monitoring Populasi dan habitat Gelatik Jawa (Padda oryzivora) di Yogyakarta

Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Satwa Liar

Sejak 2005, program konservasi Gelatik Jawa di Yogyakarta dan Jawa Tengah mencakup pencarian habitat bersarang dan monitoring populasi serta penjualan. Lokasi pengamatan meliputi kompleks Candi Prambanan, Hotel Melia Purosani, Luweng Njothak, dan pasar burung Ngasem dan Prambanan. Pengamatan masih berlanjut oleh BKSDA dan pengamat burung Yogyakarta. Setelah gempa bumi 2006 merusak Candi Prambanan, kami membangun sarang buatan di sekitar pohon yang biasa digunakan Gelatik Jawa. Monitoring harian dilakukan, dan pada 2007 kami berhasil menemukan sarang dengan telur dan anakan. Sarang buatan juga dimanfaatkan oleh burung lain. Meskipun demikian, Gelatik Jawa masih bersarang di bangunan candi. Program ini bertujuan untuk mempertahankan populasi Gelatik Jawa di habitat alaminya yang terancam.

Burung Gelatik Jawa, endemik Jawa, Bali, dan Kangean, kini terancam punah karena perburuan besar-besaran dan penyempitan lahan persawahan. Burung ini termasuk yang banyak diperdagangkan dan dijual dengan harga Rp 50.000 – Rp 100.000 per ekor, menjadi target utama pemburu burung.

Habitat adalah tempat untuk makan, tidur, dan berkembang biak bagi satwa. Komponen fisiknya meliputi air, udara, iklim, topografi, tanah, dan ruang. Komponen biotiknya termasuk vegetasi, fauna, dan manusia. Teritori adalah area yang dipertahankan oleh individu hewan, biasanya untuk makanan, perkawinan, atau membesarkan anak. Gelatik Jawa sering ditemukan di area berumput, padang alang-alang, sawah, serta bersarang di bawah atap rumah, lubang pohon, lubang dinding luweng, atau tebing. Ini penting untuk melindungi habitat dan teritori mereka.

Populasi Gelatik Jawa terfragmentasi dan kecil, kurang dari 1000 ekor. Karena populasi menurun drastis, IUCN mengategorikannya sebagai terancam punah (EN). Masuk dalam CITES appendix II, membatasi perdagangan internasional. Gelatik Jawa disukai karena warna bulunya. Perlu upaya konservasi serius dan mendesak diperlukan untuk mencegah kepunahan. Meskipun ada larangan perburuan, penegakannya masih kurang efektif.

Kontributor:

Sunaring Kurniandaru

“Untuk melihat burung, perlu menjadi bagian dari keheningan.”

-Robert Lynd

Tags :
Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Satwa Liar
Share This :

Contact Info

Newsletter

Jaga lingkungan bersama Relung Indonesia Foundation! Dapatkan informasi terkini seputar kehutanan dan lingkungan di Indonesia.

Relung Indonesia Foundation

Copyright © 2023. All rights reserved.